Selasa, 14 Mei 2013

SOAL DAN JAWABAN UJIAN KOMPREHENSIF 10 MEI 2013 Taripar Holong Tambunan

     apa Arti Uang ?    
uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang.
2.      Arti Biblika, Eksposisi, Dogmatika, Sistematika?
Teologi Biblika (eksegetis), menyelidiki apa yang tertulis dalam Alkitab.
Dogma adalah Pandangan/pendapat,Ajaran filsafat atau buah pikiran filsuf, Keputusan/ketetapan, perintah,Dekrit dari pihak pemerintah atau penguasa. Teologi Sistematika,menyelidiki apa yang menjadi pokok-pokok kepercayaan Alkitab, bagaimana hidup sesuai dengan kepercayaan tersebut.
3.      Arti Psikologi ?
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai perilaku dan kognisi manusia
4.      Bagaimana cara menulis gelar yang benar ?
S.P.d.K., M.P.d.K., D.Th
5.      Perbedaan homelitika dengan Mengajar?
Homelitika adalah Ilmu Berkhotbah. Mengajar adalah salah satu tugas tanggung jawab seorang guru/ Dosen mengajar siswa dan Mahasiswa.
6.      Yesus memanggil murid-muridNya untuk melakukan apa?
Memberitakan Injil.
7.      Arti Filsafat ?
Filsafat adalah pandangan hidup
8.      Apakah ada bahaya dalam berpikir ?
Ada positif dan negatif. Kalau positif memikirkan yang baik, klau yang negatif bisa menimbulkan Emosional.
9.      Sebutkan 7 Perkataan TuhanYesus di Kayu Salib? Tujuh Perkataan Tuhan Yesus :
1.       Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34) 2. Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."(Lukas 23:43) 3. Ibu, inilah, anakmu!"(Yohanes 19:26)  4. "Eli, Eli, lama sabakhtani?'' Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"(Matius 27:46) 5. "Aku haus!"(Yohanes 19:28) 6. "Sudah selesai."(Yohanes 19:30) 7. "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku."(Lukas 23:46)
10.   Apa yang anda tahu tentang Perang Salib ?  
  Perang Salib adalah gerakan umat Kristen di Eropa yang memerangi umat Muslim di Palestina secara berulang-ulang mulai abad ke-11 sampai abad ke-13, dengan tujuan untuk merebut Tanah Suci dari kekuasaan kaum Muslim dan mendirikan gereja dan kerajaan Latin di Timur. Dinamakan Perang Salib, karena setiap orang Eropa yang ikut bertempur dalam peperangan memakai tanda salib pada bahu, lencana dan panji-panji mereka.
11.  Arti Imago Dei ?
Imago Dei adalah manusia, yang dicipta menurut gambar dan rupa Allah.
12.  Semboyan Reformasi?
Semboyan Gerakan Reformasi ialah solo Christo, sola Scriptura, sola Fide dan sola Gratia. Solo Christo berarti “hanya melalui Kristus saja”. Artinya, kita diselamatkan hanyalah melalui Kristus saja. Sola Scriptura berarti “hanyalah Firman Tuhan”. Artinya, wibawa yang paling tinggi ialah Firman Tuhan dan bukanlah gereja ataupun tradisi gereja. Sola Fide berarti “hanya melalui iman”. Artinya, kita diselamatkan hanya melalui beriman kepada Yesus Kristus dan tidak sama sekali didasarkan pada perbuatan. Sola Gratia berarti “hanyalah melalui anugerah”. Artinya, kita diselamatkan hanyalah karena anugerah dan kasih karunia Tuhan dan tidak sama sekali didasarkan pada usaha atau perbuatan.
13.  Apa yang anda ketahui Lucifer?  Lucifer adalah nama yang seringkali diberikan kepada Iblis dalam keyakinan Kristen karena penafsiran tertentu atas sebuah ayat dalam Kitab Yesaya. Secara lebih khusus, diyakini bahwa inilah nama Iblis sebelum ia diusir dari surga. Lucifer" yang berarti "Pembawa Cahaya" (dari lux, lucis, "cahaya", dan "ferre","membawa"), adalah sebuah nama untuk "Bintang Fajar.
14.   Siapa Penafsir alegoris terkenal? Philon
15.   Apa arti Aborsi ?Gugur kandungan
16.   Jabatan dalam Alkitab ? Imam, Raja dan Nabi
17.  Sebutkan Sakramen Kristen Protestan? Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus.
18.  Sebutkan Sakramen GSA? 10 Perintah Tuhan, Baptisan Anak dan dewasa, Pengakuan Iman Rasuli, Doa Bapa kami, Perjamuan Kudus, Penyerahan Anak, Sidi-Katekisasi untuk menjadi dewasa, Pentabisan pengurus dan tempat ibadah. a. Pastor dan Pastor mada. Evangelis dan Pengurus Gereja. b. Gedung Gereja : tempat persekutuan Doa, pernikahan bagi warga gereja, ibadah pemakaman, ibadah dan liturgy, cell grup dan kebaktian rumah tangga.
19.  Nama-nama anak Yakub? Ruben,Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Zebulon, Dina, Yusuf dan Benyamin Dan dan Naftali, mendapatkan Gad dan Asyer.
20.  Penulis kitab PL dan PB memiliki selang beberapa tahun, apa sebutan istilah?
Kitab terakhir Perjanjian Lama kita adalah Kitab Maleakhi, tetapi menurut Tanakh Ibrani, kitab terakhir adalah Kitab Tawarikh. Kitab Maleakhi ditulis sekitar tahun 430-420 sebelum Masehi (sedangkan Kitab Tawarikh diperkirakan ditulis antara tahun 400-340SM. Selang waktu 340 SM sampai pada kelahiran Yesus Kristus sering diistilahkan dengan "The Silent Ages" yaitu zaman dimana Allah "berhenti berfirman". Sedangkan Kitab tertua Perjanjian Baru diperkirakan adalah Injil Markus ditulis sekitar tahun 40 Masehi, jadi perkiraan selang waktu penulisan antara Perjanjian Lama dan Baru adalah 380 tahun.
21.  Arti Aksiologi?
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.
22.  4 aliran dalam psikologi Pendidikan?
Ontology adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang hakekat terhadap sesuatu/substansi.
Etistimologiadalah cabang dari filsafat ilmu yang mengkaji tentang sesuatu terjadi/mekanisme, prosedur, tata cara dan proses.
Aksiologi adalah tentang kegunaan/kemanfaatan/utilitas. Idealisme (Plato), menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada (realita) hanyalah ide (gagasan) murni yang ada dalam alam fikiran. Realisme (Aristoteles), menyatakan bahwa keadaan itu ada di alam nyata, tidak dikonsepkan dari alam fikiran. Rasionalisme, menyatakan bahwa pengembangan dari aliran Idealisme dan lebih bersifat rasional (Rene Descartes): pengetahuan ilmiah tidak berdasarkan pengalaman karena hal yang kita alami selalu berubah-ubah dan tidak bisa menjadi dasar dari pengetahuan. Konsep pengetahuan bersifat ide dasar yang dikembangkan melalui proses penalaran deduktif. menyatakan bahwa sumber harus dicari dalam dunia dan legitimitas dalam demonstrasi.
23.  Penulis kitab taurat dan pembagianya?
 Penulis Musa.  Kejadian, Keluaran Imamat, Bilangan
24.  Siapa yang memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, dan siapa yang membawa masuk ketanah Kanaan?
Musa. Membawa masuk ke Tanah Kanaan yaitu Yosua dan Kaleb
25.  Berapa lama perjalanan Bangsa Israel dari mesir samapai ke tanah Kanaan?
Kisah keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir menuju ke Tanah Perjanjian Kanaan, yang memakan waktu selama 40 tahun
Surat Penggembalaan ?
1 Timotius dan 2 Timotius, Titus, Filemon.
26.  Surat yang ditulis Paulus diPenjara ?Roma sampai Ibrani
27.  Apa Tema kitab Galatia? Keselamatan Karena Kasih Karunia oleh Iman
28.  Arti Sakramen? Sakramen adalah ritus Agama Kristen yang menjadi perantara (menyalurkan) rahmat ilahi. Kata 'sakramen' berasal dari Bahasa Latin sacramentum yang secara harfiah berarti "menjadikan suci". Salah satu contoh penggunaan kata sacramentum adalah sebagai sebutan untuk sumpah bakti yang diikrarkan para prajurit Romawi; istilah ini kemudian digunakan oleh Gereja dalam pengertian harfiahnya dan bukan dalam pengertian sumpah tadi
29.  Arti emperisme?
Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia.
30.  Apakah ada dosa tidak diampuni, berikan contohnya? ada, contohnya Menghujat  Roh Kudus
31.  Dibeberapa Gereja ada pemberkatan bagi homoseksual, pernikahan beda agama, bagaimana pandangan anda?
Menurut saya, Pemberkatan Homoseksual itu tidak boleh dilakukan karena itu sudah dosa. Jadi seorang pemimpin gereja harus tegas dalam menyikapi hal tersebut. Jika dilakukan nya maka jemaat tersebut akan dapat kena hukum siasat gereja. pernikahan beda agama itu jika salah satu mereka mau mengikuti ajaran Kristen dan melakukan hidup kudus maka mereka akan dipersatukan, jika ada dari jemaat Kristen  nikah diluar agama Kristen maka secara tegas gereja akan mengeluarkan surat hukum siasat gereja kepada salah satu jemaat tersebut.
 

Senin, 06 Mei 2013

Kata Bijak Rohani

Tuhan mengulurkan tangan-Nya untuk menolong mereka yang telah berusaha keras.  
Kita tidak perlu berdosa agar kasih karunia melimpah. Kita adalah pendosa dan hanya perlu mengakuinya agar kasih karunia melimpah.  

Kerohanian yang hidup adalah upaya mencari, menemukan, dan hidup akrab dengan Allah.  

Ada kalanya Tuhan menenangkan badai, adakalanya Dia membiarkan badai mengamuk dan Dia pun menenangkan Anda.  

Allah dapat memberikan limpahan berkat ditengah ancaman badai kemalangan.  

Allah tidak menjanjikan perjalanan yang tenang, tetapi pendarata yang aman.  
Anda akan kesepian jika membangun tembok, bukan jembatan.  
Anda dapat meraih jauh lebih banyak saat satu jam bersama Tuhan daripada seumur hidup tanpa Dia.  

Anda tidak akan mencapai garis finish bila tidak meninggalkan garis start.  
Belajar untuk mengalah adalah langkah pertama untuk menjadi pemenang.

Doa adalah alat tak terlihat yang berguna bagi dunia yang terlihat.  

Harapkanlah hal-hal yang besar dari Tuhan. Usahakanlah hal-hal yang besar bagi Tuhan.  

Jangan minta kepada Tuhan apa yang menurut Anda baik, tetapi mintalah kepada-Nya apa yang menurut Dia baik bagi Anda.

Jika Anda ingin orang lain tahu apa yang diperbuat Yesus baginya, beritahulah mereka apa yang telah diperbuat-Nya bagi Anda.  

Kedamaian bukanlah ketidakhadiran masalah. Kedamaian adalah kehadiran Allah.  

Kesempatan terbaik adalah melakukan hal yang baik untuk orang lain.  

Kesuksesan tidak pernah final, kegagalan tidak pernah fatal, keberanian yang utama.

Kewajiban kita adalah melakukan hal yang benar. Selebihnya ada di tangan Tuhan.

Kiranya terang Anda bersinar, baik sebagai lilin disudut ruangan maupun sebagai mercusuar dipuncak bukit.  

Kita terlalu sering mengasihi benda dan memanfaatkan orang, seharusnya kita memanfaatkan benda dan mengasih orang.  
Menjadi pelayan adalah kasih yang terwujud dalam pakaian kerja.  

Obat untuk kaki yang beku, adalah hati yang membara bagi Tuhan.  
Pencobaan membuat sebagian orang jatuh, tetapi sebagian orang lagi menggunakannya sebagai tangga menuju keberhasilan  

Perilaku baik menghasilkan senyuman, senyuman menghasilkan sahabat, dan sahabat lebih baik dari kekayaan.  

Resep untuk hidup bahagia : tambahkan Yesus didalamnya.  

Satu-satunya persiapa n terbaik untuk hari esok adalah menggunakan hari ini sebaik-baiknya.

Segala kebaikan akan datang kepada orang yang tidak duduk diam saat menunggu.  

Sering kali kita terlalu sibuk menambah masalah-masalah baru sehingga kita lupa menghitung berkat-berkat yang kita peroleh.  

Tak ada yang terlalu besar untuk dicapai Allah, tak ada yang terlalu kecil sehingga luput dari perhatian Allah.  

Tertawa adalah matahari yang menyingkirkan musim dingin dari wajah manusia.  

Tuhan dapat menyembuhkan hati yang hancur, tetapi Dia harus menerima semua bagian hati tersebut.  

Tuhan memakai kemunduran untuk mendorong kita maju.  
Yang menjadi penentu apakah pekerjaan seseorang itu kudus atau sekuler bukanlah apa yang ia lakukan, melainkan mengapa ia melakukannya  

Waktu adalah milik Tuhan. Karena itu, tidak boleh atau jangan dijual dengan uang.  

Orang yang menjadi berkat bagi kehidupan orang lain tidak akan menyimpan berkat itu hanya untuk dirinya.  

Panggilan bukanlah masalah kesempatan, melainkan masalah pilihan.  

Setiap pekerjaan bagi Allah yang kurang dimotivasi oleh kasih bagi Yesus Kristus akan berakhir dengan hati yang hancur atau keputusasaan.  

Tak seorang pun mendapat penghargaan karena telah menerima sesuatu. Penghargaan diberikan ketika seseorang memberikan sesuatu.  

Mengetahui kehendak Allah adalah hikmat terbesar, menemukan kehendak Allah adalah penemuan terbesar, dan melakukan kehendaka Allah adalah prestasi terbesar.  
Orang yang senantiasa berdoa tidak tahu apakah ia berdoa atau tidak, karena ia tidak memikirkan doa yang dilakukannya, melainkan memikirkan Allah yang menjadi tujuan doanya.  

Tak ada yang sekuat kelembutan, tak ada yang selemah kekuasaan.

Sukacita adalah payung yang menjaga kita saat menghadapi hari-hari yang berhujan dalam perjalanan hidup kita.

Allah tidak pernah mempertanyakan kemampuan dan ketidakmampuan kita, melainkan kesediaan kita.  
Dalam waktu Allah dan dengan cara Allah padang gurun akan membuka jalan kepada sebuah tanah yang dialiri susu dan madu.  

Berdoa adalah bangkit dan mendekat kepada Allah dalam pikiran, dalam hati, dan dalam roh.  

Dalam doa adalah lebih baik mempunyai hati tanpa kata-kata, daripada kata-kata tanpa hati.

Jangan memperhitungkan harga yang harus kita bayar jikalau kita berdoa, karena Allah telah membayar harga yang sangat mahal supaya kita dapat berdoa.  

Allah memberikan dua tangan kepada kita. Satu untuk menerima, yang lain untuk memberi.  

Kita bukanlah waduk untuk menimbunan, kita adalah saluran untuk membagi.  
Pelayanan terbesar yang dapat kita berikan kepada Allah adalah memenuhi panggilan rohani kita.

Tata Cara Adat Batak Toba

Petuah nenek moyang kita:

- Jolo tiniptip sanggar, laho bahen huruhuruan, jolo sinungkun marga, asa binoto partuturan
- Hau antaladan, parasaran ni binsusur, sai tiur do pardalanan molo sai denggan iba martutur

Ada tiga bagian kekerabatan, dinamakan ” Dalihan Na Tolu ”:

1. Manat mardongan tubu = hati-hati bersikap terhadap dongan tubu
2. Elek marboru = memperlakukan semua perempuan dengan kasih
3. Somba marhulahula = menghormati pihak keluarga perempuan

Yang dimaksud dengan dongan tubu ( sabutuha ) :
1. Dongan sa-ama ni suhut = saudara kandung
2. Paidua ni suhut ( ama martinodohon ) = keturunan Bapatua/Amanguda
3. Hahaanggi ni suhut / dongan tubu ( ompu martinodohon ) = se-marga, se-kampung
4. Bagian panamboli ( panungkun ) ni suhut = kerabat jauh
5. Dongan sa-marga ni suhut = satu marga
6. Dongan sa-ina ni suhut = saudara beda ibu
7. Dongan sapadan ni marga ( pulik marga ), mis : Tambunan dengan Tampubolon ( Padan marga akan saya tuliskan juga nanti, lengkap dengan ‘Padan na buruk’ =sumpah mistis jaman dulu yang menyebabkan beberapa marga berselisih, hewan dengan marga, kutukan yang abadi, dimana hingga saat ini tetap ada tak berkesudahan )

Kata-kata bijak dalam berhubungan dengan dongan sabutuha :
- Manat ma ho mardongan sabutuha, molo naeng sangap ho
- Tampulon aek do na mardongan sabutuha
- Tali papaut tali panggongan, tung taripas laut sai tinanda do rupa ni dongan

Yang dimaksud dengan boru :
1. Iboto dongan sa-ama ni suhut = ito kandung kita
2. Boru tubu ni suhut = puteri kandung kita
3. Namboru ni suhut
4. Boru ni ampuan, i ma naro sian na asing jala jinalo niampuan di huta ni iba = perempuan pendatang yang sudah diterima dengan baik di kampung kita
5. Boru na gojong = ito, puteri dari Amangtua/Amanguda ataupun Ito jauh dari pihak ompung yang se-kampung pula dengan pihak hulahula
6. Ibebere/Imbebere = keponakan perempuan
7. Boru ni dongan sa-ina dohot dongan sa-parpadanan = ito dari satu garis tarombo dan perempuan dari marga parpadanan ( sumpah ).
8. Parumaen/maen = perempuan yang dinikahi putera kita, dan juga isteri dari semua laki-laki yang memanggil kita ‘Amang’

Kata-kata bijak dalam berhubungan dengan boru :
- Elek ma ho marboru, molo naeng ho sonang
- Bungkulan do boru ( sibahen pardomuan )
- Durung do boru tomburon hulahula, sipanumpahi do boru tongtong di hulahula
- Unduk marmeme anak, laos unduk do marmeme boru = kasih sayang yang sama terhadap putera dan puteri
- Tinallik landorung bontar gotana, dos do anak dohot boru nang pe pulikpulik margana

Kata-kata bijak perihal bere :
Amak do rere anak do bere, dangka do dupang ama do tulang
Hot pe jabu i sai tong do i margulanggulang, tung sian dia pe mangalap boru bere i sai hot do i boru ni tulang

Yang dimaksud dengan hulahula :
- Tunggane dohot simatua = lae kita dan mertua
- Tulang
- Bona Tulang = tulang dari persaudaraan ompung
- Bona ni ari = hulahula dari Bapak ompung kita ( rumit ). Pokoknya, semua hulahula yang posisinya sudah jauh di atas, dinamai Bona ni ari.
- Tulang rorobot = tulang dari lae/isteri kita, tulang dari nantulang kita, tulang dari ompung boru lae kita dan keturunannya. Boru dari tulang rorobot tidak bisa kita nikahi, merekalah yang disebut dengan inang bao.
- Seluruh hulahula dongan sabutuha, menjadi hulahula kita juga ( wow )

Kata-kata bijak penuntun hubungan kita dengan hulahula :
- Sigaiton lailai do na marhulahula, artinya ; sebagaimana kalau kita ingin menentukan jenis kelamin ayam (jantan/betina ), kita terlebih dulu menyingkap lailai-nya dengan ati-hati, begitupula terhadap hulahula, kita harus terlebih dulu mengetahui sifat-sifat dan tabiat mereka, supaya kita bisa berbuat hal-hal yang menyenangkan hatinya.
- Na mandanggurhon tu dolok do iba mangalehon tu hulahula, artinya ; kita akan mendapat berkat yang melimpah dari Tuhan, kalau kita berperilaku baik terhadap hulahula.
- Hulahula i do debata na tarida
- Hulahula i do mula ni mata ni ari na binsar. Artinya, bagi orang Batak, anak dan boru adalah matahari ( mata ni ari ). Kita menikahi puteri dari hulahula yang kelak akan memberi kita hamoraon, hagabeon, hasangapon, yaitu putera dan puteri (hamoraon, hagabeon, hasangapon yang hakiki bagi orang Batak bukanlah materi, tetapi keturunan,selengkapnya baca di ‘Ruma Gorga’ )
- Obuk do jambulan na nidandan baen samara, pasupasu na mardongan tangiang ni hulahula do mambahen marsundutsundut so ada mara
- Nidurung Situma laos dapot Porapora, pasupasu ni hulahula mambahen pogos gabe mamora

Nama-nama partuturon dan bagaimana kita memanggilnya ( ini versi asli, kalau ternyata dalam masa sekarang kita salah menggunakannya, segeralah perbaiki ) (sekali lagi, kita semua memposisikan diri kita sebagai laki-laki )

A. Dalam keluarga satu generasi :
(1) Amang/Among : kepada bapak kandung
(2) Amangtua : kepada abang kandung bapak kita, maupun par-abangon bapak dari dongan sabutuha, parparibanon. Namun kita bisa juga memanggil ‘Amang’ saja
(3) Amanguda : kepada adik dari bapak kita, maupun par-adekon bapak dari dongan sabutuha, parparibanon. Namun bisa juga kita cukup memanggilnya dengan sebutan “Amang’ atau ‘Uda’
(4) Haha/Angkang : kepada abang kandung kita, dan semua par-abangon baik dari amangtua, dari marga
(5) Anggi : kepada adik kandung kita, maupun seluruh putera amanguda, dan semua laki-laki yang marganya lebih muda dari marga kita dalam tarombo. Untuk perempuan yang kita cintai, kita juga bisa memanggilnya dengan sebutan ini atau bisa juga ‘Anggia’
(6) Hahadoli : atau ‘Angkangdoli’, ditujukan kepada semua laki-laki keturunan dari ompu yang tumodohon ( mem-per-adik kan ) ompung kita
(7) Anggidoli : kepada semua laki-laki yang merupakan keturunan dari ompu yang ditinodohon ( di-per-adik kan ) ompung kita, sampai kepada tujuh generasi sebelumnya. Uniknya, dalam acara ritual adat, panggilan ini bisa langsung digunakan ( tidak perlu memakai Hata Pantun atau JagarJagar ni hata : tunggu artikel berikut )
(8) Ompung : kepada kakek kandung kita. Sederhananya, semua orang yang kita panggil dengan sebutan ‘Amang’, maka bapak-bapak mereka adalah ‘Ompung’ kita. Ompung juga merupakan panggilan untuk datu/dukun, tabib/Namalo.
(9) Amang mangulahi : kepada bapak dari ompung kita. Kita memanggilnya ‘Amang’
(10) Ompung mangulahi: kepada ompung dari ompung kita
(11) Inang/Inong : kepada ibu kandung kita
(12) Inangtua : kepada isteri dari semua bapatua/amangtua
(13) Inanguda : kepada isteri dari semua bapauda/amanguda
(14) Angkangboru : kepada semua perempuan yang posisinya sama seperti ‘angkang’
(15) Anggiboru : kepada adik kandung. Kita memanggilnya dengan sebutan ‘Inang’
(16) Ompungboru : lihat ke atas
(17) Ompungboru mangulahi : lihat ke atas
(Note : sampai disini, kalau masih bingung, mari minum-minum kopi sambil merokok-merokok, atau minum-minum jus)

B. Dalam hubungan par-hulahula on
(a) Simatua doli : kepada bapak, bapatua, dan bapauda dari isteri kita. Kita memangilnya dengan sebutan ‘Amang’
(b) Simatua boru : kepada ibu, inangtua, dan inanguda dari isteri kita. Kita cukup memangilnya ‘Inang’
(c) Tunggane : disebut juga ‘Lae’, yakni kepada semua ito dari isteri kita
(d) Tulang na poso : kepada putera tunggane kita, dan cukup dipangil ‘Tulang’
(e) Nantulang na poso : kepada puteri tunggane kita, cukup dipanggil ‘Nantulang’
(f) Tulang : kepada ito ibu kita
(g) Nantulang : kepada isteri tulang kita
(h) Ompung bao : kepada orangtua ibu kita, cukup dipanggil ‘Ompung’
(i) Tulang rorobot : kepada tulang ibu kita dan tulang isteri mereka, juga kepada semua hulahula dari hulahula kita (amangoi…borat na i )
(j) Bonatulang/Bonahula : kepada semua hulahula dari yang kita panggil ‘Ompung’
(k) Bona ni ari : kepada hulahula dari ompung dari semua yang kita panggil ‘Amang’, dan generasi di atasnya

C. Dalam hubungan par-boru on
(1) Hela : kepada laki-laki yang menikahi puteri kita, juga kepada semua laki-laki yang menikahi puteri dari abang/adik kita. Kita memanggilnya ‘Amanghela’
(2) Lae : kepada amang, amangtua, dan amanguda dari hela kita. Juga kepada laki-laki yang menikahi ito kandung kita
(3) Ito : kepada inang, inangtua, dan inanguda dari hela kita
(4) Amangboru : kepada laki-laki ( juga abang/adik nya) yang menikahi ito bapak kita
(5) Namboru : kepada isteri amangboru kita
(6) Lae : kepada putera dari amangboru kita
(7) Ito : kepada puteri dari amangboru kita
(8) Lae : kepada bapak dari amangboru kita
(9) Ito : kepada ibu/inang dari amangboru kita
(10) Bere : kepada abang/adik juga ito dari hela kita
(11) Bere : kepada putera dan puteri dari ito kita
(12) Bere : kepada ito dari amangboru kita

Alus ni tutur tu panjouhon ni partuturan na tu ibana ( hubungan sebutan kekerabatan timbal balik )Kalau kita laki-laki dan memanggil seseorang dengan : Orang itu akan emanggil kita:

amang,amangtua VS amanguda amang
inang, inangtua VS inanguda amang
angkang VS anggi(a)
ompungdoli (suhut = dari pihak laki-laki) VS anggi(a)
ompungboru ( suhut ) VS anggi(a)
ompungdoli ( bao = dari pihak perempuan ) VS lae
ompungboru ( bao ) VS amangbao
inang ( anggiboru ) VS amang
anggia VS angkang
anggia ( pahompu ) VS ompung
inang ( bao ) VS amang
inang ( parumaen ) VS amang
amang ( simatua ) VS amanghela
inang ( simatua ) VS amanghela
tunggane VS lae
tulang VS bere
nantulang VS bere
tulang na poso VS amangboru
nantulang na poso VS amangboru
bere VS tulang
ito VS ito
parumaen/maen VS amangboru
amang ( na mambuat maen ni iba ) VS amang

Kalau kita perempuan dan memanggil seseorang dengan : Orang itu akan memanggil kita:
amang, amangtua, VS amanguda inang
inang, inangtua, VS inanguda inang
angkang VS anggi(a)
ompungdoli (suhut = dari pihak laki-laki) VS ito
ompungboru ( suhut ) VS eda
ompungdoli ( bao = dari pihak perempuan ) VS ito
ompungboru ( bao ) VS eda

Rabu, 20 Maret 2013

SEJARAH KATEKISASI DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

     Penyelenggaraan katekisasi dalam gereja dewasa ini sesungguhnya berpangkal dari persekutuan umat Tuhan dalam masa Perjanjian Lama. Keluarga adalah, unit terkecil dalam persekutuan umat Tuhan yang menjadi wadah di mana pendidikan iman ditumbuh-kembangkan. Setiap orang tua mempunyai kewajiban untuk mengkomunikasikan iman mereka dari nenek-moyangnya kepada para keturunannya dari satu generasi ke generasi berikutnya tentang segala perbuatan TUHAN (Yahwe).
“Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh nenek moyang kami, kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan perbuatan perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya. Telah ditetapkan-Nya peringatan di Yakub dan hukum Taurat diberi-Nya di Israel; nenek moyang kita diperintahkan-Nya untuk memperkenalkannya kepada anak-anak mereka, supaya dikenal oleh angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka, supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya. Mazmur 78 : 3 - 7.
Setiap umat Israel mengungkapkan iman mereka berdasarkan pengakuan percaya (credo) mereka bahwa, “TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu” (Ulangan 6 : 4 - 6). Pengkomunikasian iman ini tidak hanya berdasarkan tradisi lisan saja melainkan juga terwujud melalui kehidupan sehari-hari bangsa Israel seperti, bekerja, mempersiapkan perayaan hari-hari raya (misalnya hari raya utama adalah Sabat sebagai hari yang dikuduskan Allah).
Kemudian hari Pendamaian Agung, pesta Paskah, pesta panen Pentakosta, hari raya Pondok Daun, pesta Purim) dan lain sebagainya. Tujuan utama dari usaha ini adalah, umat hanya mengabdi kepada TUHAN saja (ayat 4), dan bagaimana wujud umat diminta untuk hanya mengabdi pada TUHAN saja, maka perintah TUHAN jelas bahwa umat diminta untuk mengasihi TUHAN dengan segenap hati (ayat 5), dengan segenap jiwa (ayat 5), dan dengan segenap kekuatan (ayat 5).
Beberapa metode yang dipakai dalam proses mengkomunikasikan hal di atas antara lain: memperhatikan, mengajar berulang-ulang, membicarakan, membuat tanda / simbol (mengikatkan / menuliskan). Proses mengkomunikasikan iman ini dilakukan oleh keluarga baik di rumah maupun di luar rumah; dengan kata lain setiap tempat dan waktu digunakan untuk proses pengajaran.
Sejak dini anak-anak Yahudi sudah dibiasakan menaati peraturan agama yang dilakukan sesuai tahapan usianya. Pada usia sekitar 5 tahun anak-anak diberi pelajaran dasar membaca Taurat. Usia 10 tahun mulai diberi pengajaran, yaitu misyna (secara harafiah berarti bahan ulangan yang perlu dihafalkan). Pada usia 12 – 13 tahun anak-anak wajib menaati sepenuhnya peraturan hukum Yahudi yaitu, mitswoth. Pada tahap ini anak laki-laki telah dianggap sebagai “anak-anak hukum Taurat” yaitu, bar-mitswa segera setelah berusia 13 tahun tambah satu hari.
Perkembangan kemudian yaitu, sesudah masa pembuangan, pendidikan iman bergeser dari wadah keluarga ke Sinagoge (rumah sembahyang orang Yahudi yang ada hampir di setiap perkampungan). Sinagoge adalah wadah berkumpul sekaligus lembaga tempat orang Yahudi membicarakan berbagai hal menyangkut kehidupan mereka. Dalam wadah ini orang Yahudi belajar Syemo Esre, harfiah berarti delapan belas. Syemone Esre adalah doa yang terdiri dari 18 pengucapan dan diucapkan setiap hari (pagi, sore dan malam) dalam ibadah di sinagoge.
Pembacaan Taurat menduduki posisi penting. Taurat merupakan bagian Kitab Suci yang sentral dan mendasar bagi orang Yahudi. Iman dan kehidupan mereka seluruhnya didasarkan atas Taurat. Pengajaran diberikan dengan cara membaca dan menjelaskan kitab-kitab Musa. Khusus untuk anak-anak pelajaran yang diberikan adalah Syema Yisrael bagaikan kredo pengakuan iman dan pengucapan syukur yang dibaca setiap hari (pagi dan malam) dalam ibadah di sinagoge tersebut.
Pada tahun 75 Sebelum Masehi yakni, sebelum kelahiran Tuhan Yesus, bangsa Yahudi mengadakan semacam sekolah dasar yang disebut beth-ha-sefer artinya, rumah sang kitab (bet = rumah; sefer = kitab). Di sekolah ini pengetahuan  tentang Taurat diajarkan kepada anak-anak Yahudi. Taurat dibaca berulang-ulang dan anak-anak wajib menghafalnya secara seksama dan harfiah. Sekolah ini bukanlah lembaga tetap yang terdapat di banyak tempat, melainkan hanya suatu kumpulan murid yang diberi pelajaran oleh para ahli Taurat. Sejak usia 6 atau 7 tahun seorang anak sudah dibawa orangtuanya ke sekolah ini. Tujuannya bukanlah untuk memperoleh pendidikan umum, melainkan khusus mempelajari pengetahuan tentang Taurat. Selanjutnya, pada tingkat yang lebih tinggi lagi setingkat sekolah menengah pertama anak-anak yang berusia 10 atau 11 tahun dikirim ke beth-ha-midrasy (beth = rumah; midrash = pengajaran). Tujuan sekolah ini bukan hanya untuk mempelajari isi Taurat, tapi yang utama adalah penelitian mengenai manfaat dan maknanya. Sejalan dengan timbulnya sekolah, timbul pula pentingnya jabatan guru. Dalam kebudayaan Yahudi, seorang guru begitu dihormati, sehingga seorang murid patut menunjukkan pengabdian kepada guru sama seperti budak kepada majikannya, kecuali dalam satu hal yang sangat rendah yaitu, membuka tali kasut.
Pada abad pertama pada waktu belum ada gedung gereja, orang-orang Kristen berkumpul dari satu rumah ke rumah lainnya. Kumpulan itu disebut “Jemaah Rumah” seperti beberapa contohnya dalam surat Roma 16 : 5; I Korintus 16 :19; Kolose 4 : 15 dan Filemon 2. Setiap hari keluarga-keluarga Kristen yang berkumpul di salah satu rumah bersama-sama mempelajari ajaran para rasul, berdoa dan makan bersama. Jemaah rumah juga merupakan wadah persekutuan berdoa dan belajar.
Dalam kurun masa Gereja Purba atau Gereja mula-mula, baik orang keturunan dari agama Kristen maupun orang-orang non Kristen yang hendak menjadi pengikut Yesus Kristus diwajibkan untuk mengikuti pelajaran yang mempelajari Alkitab dan ajaran para rasul selama 3 tahun lamanya. Menjelang memasuki masa akhir 3 tahun tersebut setiap calon orang Kristen wajib menerapkan kehidupan Kristen secara tertib dan disiplin sehingga mereka benar-benar bertobat dan menyatakan diri sedia memikul salib-Nya. Setelah masa 3 tahun tersebut barulah dilaksanakan pelayanan Baptisan Kudus dan selanjutnya diperkenankan untuk mengikuti Sakramen Perjamuan Kudus. Dalam surat Paulus kepada Jemaat di Efesus, proses pendidikan iman dalam jemaat-jemaat perdana merupakan persiapan bagi orang dewasa yang akan dibaptis, dan kemudian menerima sakramen Perjamuan Kudus. Dan setelah beberapa generasi ketika baptisan untuk anak mulai dilakukan - sebagai model dominan  dalam gereja - maka proses pembinaan iman dilakukan setelah baptisan ketika anak itu beranjak dewasa. Sekitar abad pertengahan fokus pembinaan iman adalah tentang iman bahwa, Yesus Kristus adalah Juru-selamat, dan kemudian dilengkapi dengan sejumlah materi seperti: Dasa Titah, Doa Bapa Kami dan Pengakuan Iman Rasuli.
Periode selanjutnya, dua tokoh reformasi juga memberikan perhatian atas kegiatan pengajaran iman ini, yaitu : Martin Luther dan Yohanes Calvin.
Bagi Martin Luther, tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah:
Melibatkan semua warga jemaat, khususnya yang muda, dalam rangka belajar teratur dan tertib agar semakin sadar akan dosa mereka serta bergembira dalam Firman Yesus Kristus yang memerdekakan mereka disamping memperlengkapi mereka dengan sumber iman, khususnya pengalaman berdoa, Firman tertulis, Alkitab, dan rupa-rupa kebudayaan sehingga mereka mampu melayani sesamanya termasuk masyarakat dan negara serta mengambil bagian secara bertanggung-jawab dalam persekutuan Kristen, yaitu Gereja.
Dengan demikian, bagi Luther katekisasi ditujukan kepada semua warga jemaat, khususnya generasi muda untuk belajar secara teratur dan tertib agar dapat mengambil bagian secara bertanggung-jawab di dalam lingkup Gereja maupun masyarakat.
Sedangkan menurut Yohanes Calvin, tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah :
Pemupukan akal orang-orang percaya dan anak-anak mereka dengan Firman Allah di bawah bimbingan Roh Kudus melalui sejumlah pengalaman belajar yang dilaksanakan gereja, sehingga dalam diri mereka dihasilkan pertumbuhan rohani yang bersinambung yang diejawantahkan semakin mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus berupa tindakan-tindakan terhadap sesamanya.
Agak berbeda dengan Martin Luther, Calvin lebih mengutamakan sifat intelektual dari pengalaman belajar.
Dari uraian sejarah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
  1. Katekisasi dilaksanakan dalam lingkup : Keluarga, Lembaga Keagamaan, Sekolah Umum, Gereja.
  2. Peserta katekisasi ialah semua anggota Persekutuan orang percaya.
  3. Pengajar katekisasi ialah : Allah sendiri, Orang tua, Imam-imam, Pastor, Guru- guru, Semua orang percaya.
  4. Penekanan isi pengajaran Katekisasi adalah : pada Pengakuan Percaya (Credo), Iman kepada Yesus Kristus.
  5. Metode Pengajaran katekisasi mencakup seluruh gerak kehidupan sehari-hari manusia. Artinya, berusaha untuk membentuk manusia seutuhnya (baik segi kognitif, afektif & psikomotoris yang seimbang / selaras).                                                      
                    Riemer, G., Ajarlah Mereka, Jakarta: BPK-GM; 1998